Header Ads

Kisah Nabi lbrahim AS menemui ayahnya, Azar di Hari Kiamat

Anak Sholeh tidak akan bisa menolong orang tua yang tidak mengakui adanya Tuhan Allah SWT.

"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Salam, beliau bersabda, 'lbrahim menemui ayahnya, Azar di Hari Kiamat.' Sedangkan waiah Azar terlihat kehitaman dan berdebu.

Maka, lbrahim berkata kepadanya, 'Bukankah telah kukatakan kepadamu, 'Jangan membangkang kepadaku?' 

Maka, ayahnya berkata, 'sekarang aku tidak membangkang kepadamu.' 

lbrahim berkata, 'Wahai Rabbku, sesungguhnya Engkau telah berjanji kepadaku bahwa Engkau tidak akan menghinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. Kehinaan seperti apa yang lebih hina daripada ayahku yang jauh?' 

Allah Ta'ala berfirman, 'Sesungguhnya Kuharamkan surga bagi orang-orang kafir.' Kemudian dikatakan, 'Wahai lbrahim, apa yang ada di bawah kedua kakimu?

' Maka, dia pun melihat dan ternyata dia adalah seekor hyena, sehingga ditangkap kaki-kakinya, lalu dilemparkan ke dalam neraka."

Takhrij Hadits

Ditakhrij Al-Bukhari dalam Kitab Ahadits Al-Anbiga, Bab "Firman Allah Ta'ala: Wattakhadzallahu lbrahim Khalilan", An-Nisa'l. 125, nomor 3350. Sedangkan kedua ujungnya berada pada Al-Bukhari : 4768 dan 4769.

Syarah Hadits

lbrahim Alaihisslam sebagai kesayangan Ar-Rahman (Allah) berada pada sebuah tanah lapang di Hari Kiamat bertemu dengan ayahnya, Azar. 

Azar berada dalam kondisi yang sangat nista melebihi pada orang-orang kafir dalam hal kehinaan, kenistaan, penuh debu, dan kehitaman.

lbrahim sudah berusaha keras untuk memberikan petunjuk kepada ayahnya ketika di dunia. Dia sampaikan nasihat, pengertian, dan pengajaran, wejangan, dan arahan kepadanya. Akan tetapi, ayahnya enggan, dia hanya tetap menganut pada ajaran agama dari para nenek moyang mereka: menyembah berhala dan patung-patung.

Sebaliknya, dia menyingkirkan anaknya sendiri dengan alasan keluar dari ketaatan kepadanya dan agama nenek moyang. Dia juga meminta anaknya agar menjauhi dirinya dan agar tidak pernah lagi kembali kepadanya.


"Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah lbrahim di dalam Al-Kitab (Al-Qur'an) ini. 

"Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi. lngatlah ketika dia berkata kepada bapaknya, 'Wahai Bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? 

Wahai Bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus' 

Wahai Bapakku' janganlah kamu menyembah syetan- Sesungguhnya syetan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. 

Wahai Bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa adzab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syetan. 

Berkata bapaknya, Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai lbrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama."' (Maryam:41'46)

Itulah kondisi yang dicapai antara lbrahim dan ayahnya ketika didunia. Kemudian lbrahim bertemu dengannya kembali di Padang Mahsyar pada Hari Kiamat, hanya saja dia dalam kondisi sedemikian itu : sengsara, kesusahan, dan menderita. sehingga dia teringat akan nasihat lbrahim yang diberikan kepadanya ketika di dunia sehingga bagaimana dia melarang lbrahim untuk membangkang kepada dirinya.

sehingga dia berkata, "sekarang aku tidak membangkang kepadamu."

Allah Subhanahu waTa',ala telah menyebutkan ciri lbrahim Alaihi.ssalam bahwa dia itu,

"sesungguhnya lbrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun;' (At-Taubah: 114)

sifat santun itu tetap mendampingi lbrahim hingga Hari Pembalasan. Dia berdialog dengan Rabbnya untuk memohon kepada-Nya sudi kiranya memenuhi janji-Nya yang disampaikan kepada dirinya ketika masih di dunia. 

Dia tetah berjanji kepadanya bahwa Dia tidak akan menghinakannya di masa hisab yang agung itu dalam firmanNYA.

Dan ianganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih ; (Asy-Syu'ara' : 87-89)

Sehingga pada hari itu dia berkata kepada Rabbnya, .

Wahai Rabbku, Engkau telah berjanji kepadaku bahwa Engkau tidak akan menghinakan aku pada hari kebangkitan, kehinaan seperti apa yang lebih menghinakan daripada seorang ayah yang jauh? 

Sesungguhnya jika Engkau masukkan ayahku ke dalam neraka lalu orang yang kenal di antara para penghuni surga melihatnya, maka mereka akan mengetahui bahwa dia adalah ayahku sehingga menghinakan diriku."

Sehingga Rabb Yang Maha Perkasa berfirman kepada lbrahim,

"Se-sungguhnga aku haramkan surga bagi orang-orang kaftr." 

lni adalah kata putus yang tidak ada perkecualian di dalamnya. Akan tetapi, itulah yang mewujudkan keselamatan bagi lbrahim dari kehinaan dengan tidak memasukkan ayahnya ke dalam surga. 

Allah telah mengusapnya dengan seekor hyena lalu berfirman kepada lbrahim,

"Lihat ke bawah kedua kakimu." Tiba-tiba dia melihat padanya seekor binatang yang jorok, kotor, dan busuk. Dengan kotorannya dia mengoleskan pada lbrahim. Ketika itu lenyaplah rasa kasih sayang yang ada didalam hati lbrahim kepada ayahnya, lalu dia membelakanginya. 

Surga bukan tempat orang seperti kotoran busuk dan sampah seperti itu.

Ayah lbrahim telah terolesi oleh najis kesyirikan dan kekotoran dosa-dosa. Sehingga tempat orang kotor sedemikian itu adalah neraka.

lnilah yang diperlakukan kepada seekor binatang najis seperti itu menjadi ayah bagi lbrahim. 

Kita berlindung kepada Allah dari kehinaan.



DOWNLOAD APLIKASI .>> Surya Media Indonesia <<
Ijinkan Instal di handphone saat selesai pengunduhan 
BACA JUGA :  DAFTAR MENU BACA

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.