Header Ads

Atasi Banjir Jakarta Wajib normalisasi terhadap 13 sungai yang mengalir di kota Jakarta

Presiden Joko Widodo 

Salah satu masalah Jakarta yang sudah melekat semenjak dulu adalah banjir -- selain macet dan masalah tata ruang. Setiap tahun di musim penghujan, kota ini dilanda banjir. Bagaimana jalan keluarnya?



Pertama, siapa pun gubernur Jakarta, harus mengerjakan tiga hal: melakukan normalisasi terhadap 13 sungai yang mengalir di kota Jakarta, manajemen pemompaan waduk-waduk yang ada di Jakarta, serta menyelesaikan pembangunan tanggul laut atau giant sea wall. 

Kalau tiga hal ini tidak selesai, sampai kapan pun Jakarta akan menjadi langganan banjir. Program ini pun sebetulnya sudah ada di dalam masterplan pembangunan di Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian PUPR. Satu pekerjaan tambahan lagi yang harus diselesaikan adalah proyek sodetan sungai dari Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur. 



Kedua, mengendalikan aliran air ke Jakarta. Itulah yang kita kerjakan semenjak tahun 2016 dengan membangun dua bendungan kering (dry dam) sekaligus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hari ini, saya meresmikan dua bendungan itu, yakni Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.
Keberadaan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi akan membuat sekitar 12 kelurahan di DKI Jakarta tidak terdampak banjir lagi.

Bendungan Sukamahi, satu dari dua bendungan di Kabupaten Bogor yang dibangun untuk mengendalikan banjir di Jakarta, menyimpan potensi besar untuk menjadi area wisata dengan gaya arsitektur bangunannya yang apik.



Pemerintah bahkan telah menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung yang dapat dimanfaatkan masyarakat saat berkunjung ke Bendungan Sukamahi berupa penginapan, taman, rumah kaca (greenhouse), dan tempat ibadah. 
Di kawasan Bendungan Sukamahi, masyarakat bisa menikmati udara segar, bahkan dapat memetik langsung buah di kebun hidroponik apabila sedang musim panen. Di sini ada melon premium, ginseng, stroberi, anggur sampai alpukat aligator dan sawo sapote yang langka.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.