Header Ads

Inilah perumpamaan penghuni dunia sebagaimana digambarkan oleh Imam Ghazali

Surya Media Indonesia. 22 Maret 2024
Inilah perumpamaan penghuni dunia sebagaimana digambarkan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin.


Alkisah, ada sebuah kapal yang menepi di satu pulau bernama Fana. Penumpang kapal tersebut bermaksud singgah sesaat untuk beristirahat sembari menikmati pemandangan yang ada. Di samping itu, mereka juga tidak lupa untuk mempersiapkan perbekalan di atas kapal. Sebab, mereka akan melakukan perjalanan panjang ke kampung halaman.

Sebelum melabuhkan sauh, sang nakhoda mengingatkan para penumpang agar tidak singgah berlama-lama. Kapal hanya menepi sejenak kemudian akan kembali berlayar meninggalkan pulau. Lantas, turunlah semua penumpang menuju satu dermaga dan mulai berpencar mengelilingi pulau.

Pulau Fana dikenal sangat memesona. Banyak pendatang yang terkesima dengan suguhannya. Segala macam kudapan tersedia mulai dari buah-buahan, sayuran, hingga kudapan sekelas resto bintang lima pun ada. Siapa saja bebas memilih apa yang akan dibawa sebagai bekal perjalanan.

Selain makanan, Pulau Fana juga menawarkan banyak aksesori perhiasan seperti batu permata, berlian, perak, emas dan sebagainya. Apapun yang dibutuhkan pendatang, semua ada. Tak ayal, Pulau Fana membuat satu rombongan kapal terbuai sampai akhirnya mereka terpecah menjadi beberapa kelompok.

Kelompok pertama hanya turun sebentar melihat-lihat pemandangan pulau. Mereka sempat terpesona dengan bunga-bunga, sungai-sungai yang mengalir, buah-buah yang ranum, batu permata dan barang tambang. Kemudian mereka sadar pesan dari nakhoda untuk segera naik ke atas kapal sehingga mereka tidak ketinggalan dan mendapatkan tempat yang nyaman.

Kelompok kedua terpancing dengan batu permata dan bunga-bunga. Mereka tidak rela meninggalkan itu semua. Lalu, mereka sibuk mengumpulkan barang-barang itu dan membawanya. Sesampainya di kapal, mereka mendapatkan tempat yang lebih sempit dari tempat kelompok pertama. Karena merasa terhimpit, kelompok ini akhirnya membuang barang bawaan yang tidak berguna dan yang sekiranya hanya akan mengganggu perjalanan mereka.

Kelompok ketiga, mereka terlena dengan pemandangan di Pulau Fana. Saking terlenanya, kelompok ini lupa dengan pesan nakhoda. Setibanya di dermaga, mereka mendapatkan kapal telah berangkat. Akhirnya, mereka tinggal di daratan dengan barang-barangnya hingga binasa.

Adapun kelompok terakhir, mereka sudah lupa sama sekali dengan amanat dari sang nakhoda. Mereka memasuki Pulau Fana terlalu dalam hingga ke bagian terlarang. Bahkan mereka terbagi menjadi beberapa kelompok. Di antara kelompok terakhir ini ada yang tersesat, ada yang dimangsa binatang buas, ada pula yang meninggal karena kelaparan.
oleh Imam Ghazali Radhiyallahu anhu, dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin.






DOWNLOAD APLIKASI .>> Surya Media Indonesia <<
Ijinkan Instal di handphone saat selesai pengunduhan 
BACA JUGA :  DAFTAR MENU BACA

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.