Header Ads

Rusia Memperingatkan Inggris

Surya Media Indonesia, dikutip dari halaman RT News. Bahwa Rusia memperingatkan Inggris atas rudal jelajah yang dikirim ke Ukraine.


Keputusan London untuk memasok Kiev dengan rudal jelajah jarak jauh adalah langkah lain menuju "eskalasi serius" dari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat. 

Kementerian mencap langkah itu sebagai "langkah yang sangat tidak bersahabat" di pihak Inggris, yang membuktikan "tingkat keterlibatan" London yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik tersebut.

“Terbawa oleh permainan geopolitik … Inggris tampaknya siap untuk melewati garis merah dan membawa konflik ke tingkat yang benar-benar baru dalam hal kehancuran dan korban,” bunyi pernyataan kementerian tersebut.

Rusia "berhak untuk mengambil tindakan apa pun yang dianggap perlu untuk menetralisir ancaman yang mungkin timbul dari penggunaan rudal jelajah Inggris oleh Ukraina," kata kementerian itu, menambahkan bahwa mereka yang berada di balik "langkah sembrono" ini dan "aktivitas destruktif" London secara umum akan harus disalahkan atas akibatnya.

Pada hari Kamis, Inggris mengkonfirmasi telah menyerahkan beberapa rudal jelajah Storm Shadow ke Ukraina. 

Senjata tersebut dapat mencapai target lebih dari 250 km (155 mil). Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengklaim itu adalah "tanggapan yang disesuaikan dan proporsional" oleh London terhadap situasi di Ukraina.

Sebelumnya  Inggris mengkonfirmasi pengiriman rudal jarak jauh ke Ukraina.

Washington kemudian mengindikasikan pada hari Jumat bahwa mereka enggan mengikuti contoh London. 
AS telah lama menolak untuk memberi Kiev senjata jarak jauh seperti rudal ATACMS. Pada bulan Maret, Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan itu bukan pilihan karena langkah tersebut akan mengurangi stok Pentagon sendiri.

Beberapa pejabat Barat dilaporkan menyarankan bahwa memberi Ukraina opsi untuk menyerang sasaran di dalam wilayah Rusia, yang diakui oleh AS dan sekutunya, akan menjadi eskalasi besar konflik.

Kiev telah lama meminta senjata jarak jauh seperti itu. Penasihat utama Presiden Vladimir Zelensky, Mikhail Podoliak, mengatakan pekan ini bahwa rudal jarak jauh dapat digunakan untuk menyerang Krimea, yang dianggap Kiev sebagai wilayah yang diduduki secara ilegal. Semenanjung bergabung dengan Rusia pada tahun 2014 setelah referendum.

Moskow telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat bahwa pengiriman senjata yang terus berlanjut ke Ukraina menjadikan mereka peserta de facto dalam konflik—sesuatu yang ditolak keras oleh banyak dari mereka.

Pada hari Kamis, Kremlin bersumpah untuk memiliki “jawaban yang tepat” untuk pengiriman rudal Inggris.


#SuryaMediaIndonesia
DOWNLOAD APLIKASI .>> Surya Media Indonesia <<
Ijinkan Instal di handphone saat selesai pengunduhan 
BACA JUGA :  DAFTAR MENU BACA

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.