Header Ads

Kominfo Rilis Berita Hoax hari ini

Departemen Kominfo hari ini merilis deretan berita hoax yang beredar dimedia 


1. Warga Gantung Diri karena Depresi Rumahnya Belum Diperbaiki akibat Gempa Cianjur



Penjelasan Kominfo :

Beredar penampakan foto korban bunuh diri yang diklaim adalah warga Kampung Balandongan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Pada narasi disebutkan motif bunuh diri disebabkan karena depresi rumah korban belum diperbaiki karena kejadian gempa Cianjur.

Dilansir dari Jabar Saber Hoaks, kejadian bunuh diri tersebut benar terjadi di Kampung Balandongan, Desa Padaluyu, Kabupaten Cianjur, tetapi motifnya bukan karena depresi rumahnya belum diperbaiki.

Disebutkan dari berbagai sumber, pria naas itu diketahui bernama Dayat (26). Dayat ditemukan tewas tergantung di kebun milik tetangganya pada Senin, 16 Januari 2023. Diduga korban nekat gantung diri karena depresi persoalan asmara. 

Kepala Desa Padaluyu Neng Susilawati memberi keterangan korban mengalami gangguan jiwa karena tak kunjung menikah, sementara kedua adiknya sudah lama berumah tangga. Ketua RT 02/RW 06, Desa Padaluyu, Asep mengatakan, sebelum ditemukan meninggal gantung diri, korban telah memiliki gejala gangguan jiwa.

2. Presiden Jokowi Desak WTO Dibubarkan



Penjelasan Kominfo :

Beredar sebuah unggahan video yang menampilkan momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri beberapa pertemuan, salah satunya ketika bertemu Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen. 

Video tersebut diklaim bahwa Presiden Jokowi menghadap Mahkamah Internasional dan mendesak agar World Trade Organization (WTO) dibubarkan.

Faktanya, dikutip dari kompas.com, klaim bahwa Presiden Jokowi menghadap Mahkamah Internasional dan mendesak pembubaran WTO adalah salah. 

Dalam video unggahan tersebut tidak ada yang menyebut mengenai desakan Presiden Jokowi untuk membubarkan WTO. Namun sebaliknya, Presiden Jokowi tetap menempuh jalur penyelesaian sengketa yang diatur WTO.

3. Ayah Brigadir J Bebaskan Bharada E dari Penjara



Penjelasan Kominfo :

Beredar di media sosial Facebook, sebuah unggahan video yang diklaim memuat informasi tentang ayah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Samuel Hutabarat, membebaskan salah satu terdakwa pembunuhan anaknya, yaitu Bharada Richard Eliezer (Bharada E). 

Pada thumbnail video tersebut terdapat narasi "LANGSUNG DIJEMPUT KE PENJARA, AYAH BRIGADIR J, BEBASKAN BARADA E, SAMBO KAGET".

Faktanya, informasi tentang ayah Brigadir J membebaskan Bharada E dari penjara adalah tidak benar. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta kompas.com, isi klip dalam video yang diunggah tersebut tidak terkait dengan narasi mengenai pembebasan Bharada E. 

Dalam video itu, Samuel hanya menyayangkan tuntutan hukuman 12 tahun penjara terhadap Bharada E. Sebab, tuntutan itu lebih berat dibandingkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. 

Potongan klip dalam video tersebut merupakan video yang diunggah di kanal YouTube Tribun Jateng. 

Selain itu, narator dalam video juga diketahui membacakan naskah dari artikel Tribunnews yang dipublikasikan pada 18 Januari 2023.

4. Akun WhatsApp Mengatasnamakan Ketua Baznas Kabupaten Sumedang



Penjelasan Kominfo :

Beredar di media sosial sebuah tangkapan layar dari akun WhatsApp yang mengatasnamakan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumedang Ayi Subhan Hafas. 
Akun tersebut dikabarkan sempat menawarkan jasa lelang kendaraan kepada targetnya melalui sambungan WhatsApp dengan menggunakan nama dan foto profil Ayi Subhan Hafas.

Dilansir dari kabarpriangan.pikiran-rakyat.com, akun tersebut bukanlah milik Ayi Subhan. Ayi menyebutkan, penipu yang kontak WhatsAppnya menggunakan nama dan foto dirinya itu, menawarkan jasa lelang kendaraan baru dengan suku bunga 0%.

Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau dapat juga diangsur. Namun, penipu tersebut meminta ditransfer untuk uang mukanya dulu saja.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.