Header Ads

Khasus Stunting Indonesia Turun 21,6 persen

Angka gagal tumbuh atau stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari 37 persen pada tahun 2014 menjadi 21,6 persen di tahun 2022

Presiden Joko Widodo Membuka Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Jakarta, hari ini.

Sumber daya manusia unggul dan berkualitas adalah kunci daya saing bangsa. Semua negara saat ini saling berkompetisi dan bersaing dalam semua hal, dari investasi hingga teknologi.

Dalam kaitan itu, saya meminta agar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dapat menjalankan tugas dengan baik, di antaranya meningkatkan kualitas keluarga dan menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk. Sebanyak 1,2 juta penyuluh di BKKBN plus pendampingnya tentu mampu melakukan itu.

Selain itu, angka gagal tumbuh atau stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari 37 persen pada tahun 2014 menjadi 21,6 persen di tahun 2022. Target penurunan angka stunting menjadi 14 persen harus dapat dicapai pada tahun 2024.

Ini sebuah kerja besar mengingat jumlah balita yang ada di negara kita juga tidak kecil, 21,8 juta. Target penurunan stunting tersebut dapat dicapai jika semua pihak bekerja sama.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.